Hal Yang Perlu Diketahui Orang Tua & Pendidik Dalam Perkembangan Anak
Terakhir diperbarui pada Juli 8, 2024 jam 11:16 AMDibangun berdasarkan konstruksi basis teori yang mapan lebih dari setengah abad dan berbagai temuan terbaru dalam ilmu perkembangan anak telah memberikan pemahaman yang lebih dalam yang dapat menginformasikan kepada orang tua dan pendidik pada umumnya mengenai kebijakan dan praktik yang ada terkait berbagai hal penting yang perlu dipahami dalam perkembangan anak.
- Anak dapat terpengaruh secara negatif ketika stres yang signifikan mengancam keluarga dan lingkungan pengasuhannya
Pengalaman anak pada masa awal perkembangannya (bahkan saat anak masih dalam janin ibunya) terkait dengan tekanan Psikologis dan stress dapat menyebabkan gangguan fisik dan otak yang dapat berlangsung seumur hidup. Perubahan biologis yang terkait dengan pengalaman ini dapat memengaruhi banyak sistem organ dan meningkatkan risiko tidak hanya untuk gangguan dalam kapasitasnya dan perilaku belajar di masa depan, tetapi juga untuk hasil kesehatan fisik dan mental yang buruk.
- Perkembangan merupakan proses interaksi, sehingga perkembangan tidak hanya ditentukan oleh gen saja
Lingkungan tempat anak berkembang memberikan pengalaman kuat yang secara kimiawi mengubah gen tertentu dengan cara yang kemudian menentukan seberapa banyak dan kapan gen tersebut terlihat. Sehingga sementara faktor genetik memberikan pengaruh kuat pada perkembangan anak, faktor lingkungan memiliki kemampuan untuk mengubah warisan tersebut. Misalnya, anak-anak dilahirkan dengan kemampuan bahasa dan penalaran yang bagus namun anak selama perkembangannya tidak mendapatkan lingkungan yang kondusif yang mendukung potensinya tersebut sehingga potensi bahasa dan penalarannya tidak berkembang secara optimal begitu juga sebaliknya.
- Sebagian besar arsitektur otak terbentuk sampai anak usia tiga tahun, tetapi kesempatan untuk perkembangannya tidak tertutup pada usia tersebut
Aspek dasar fungsi otak, seperti kemampuan melihat dan mendengar secara efektif, sangat bergantung pada masa perkembangan awal, seperti halnya beberapa aspek perkembangan emosi. Sementara wilayah otak yang didedikasikan untuk fungsi tingkat tinggi—yang melibatkan sebagian besar kapasitas sosial, emosional, dan kognitif, juga sangat dipengaruhi oleh perkembangan awal, namun perkambangan akan terus berlanjut dengan baik hingga masa remaja dan dewasa. Jadi, sebagian besar domain perkembangan tetap terbuka jauh melampaui usia 3 tahun, sehingga orang tua tetap mampu mempelajari cara untuk “mengatasi” dampak yang terjadi pada anak pada masa dini sehingga dapat mempersiapkan perkembangan optimal hingga masa dewasa.
- Pengabaian merupakan ancaman besar terhadap kesehatan dan perkembangan seperti hal kekerasan fisik, bahkan mungkin dampak dari pengabaian ini lebih besar
Jika dibandingkan dengan anak-anak yang telah menjadi korban penganiayaan fisik, anak-anak kecil yang mengalami pengabaian dalam waktu lama menunjukkan gangguan kognitif yang lebih serius, masalah perhatian, defisit bahasa, kesulitan akademik, perilaku menarik diri, dan masalah dengan interaksi teman sebaya. Hal ini menunjukkan bahwa gangguan yang berkelanjutan dari interaksi dan timbal balik dalam hubungan awal masa perkembangan mungkin lebih merusak perkembangan otak daripada trauma fisik, namun seringkali hal ini kurang mendapat perhatian dari orang tua dan pendidik.
- Anak yang mengalami kekerasan pada masa awal perkembangannya tidak selalu mengembangkan gangguan yang berhubungan dengan stres atau tumbuh menjadi orang dewasa yang penuh kekerasan
Meskipun anak yang memiliki pengalaman kekerasan terutama pada masa awal perkembangannya memiliki resiko lebih besar dan dampak buruk serta masalah agresi di kemudian hari, namun tidak akan mengalami hasil yang selalu buruk Jika anak dapat terbantu secara substansif dan mendapatkan hubungan yang dapat diandalkan dan dalam pola pengasuhan yang suportif dan penuh kasih sayang dengan segera.
- Sekedar memindahkan anak dari lingkungan yang mengancam kesejahteraan Psikologisnya tidak akan secara otomatis membalikkan dampak negatif dari pengalaman tersebut
Anak yang mengalami penelantaran dan korban perilaku yang buruk dari orang dewasa harus diberikan pengasuhan responsif sesegera mungkin. Meskipun demikian, anak yang mengalami trauma tersebut perlu berada di lingkungan yang dapat memulihkan rasa aman, dan memerlukan waktu serta dukungan untuk memfasilitasi pemulihan mereka.