Self-efficacy adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan suatu tugas atau mencapai suatu tujuan. Self-efficacy ini mencakup kepercayaan seseorang pada diri sendiri untuk mengendalikan perilakunya, memberikan pengaruh terhadap lingkungan mereka, dan tetap termotivasi dalam mengejar tujuannya. Orang dapat memiliki self-efficacy dalam situasi dan domain yang berbeda, seperti sekolah, pekerjaan, hubungan atau relasi sosial, dan area penting lainnya.

Pada saat seseorang menghadapi tantangan, ada sebagian orang yang merasa dapat bangkit dan mencapai tujuannya. Namun, ada sebagian orang yang menyerah, merasa kalah dan tidak berdaya. Saat menghadapi tantangan terdapat sebagian orang yang menikmati tantangan tersebut dan berpikir bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bisa mengatasi tantangan tersebut. Mungkin juga ada sebagian orang yang justru meragukan kemampuan mereka sendiri untuk bangkit dan mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Jika kita termasuk kedalam sebagian orang yang berkeyakinan bahwa kita memiliki kemampuan untuk menghadapi rintangan, maka kemungkinan kita memiliki tingkat efisiensi diri yang tinggi. Self-efficacy memiliki posisi yang penting karena perannya dalam mengelola perasaan tentang diri sendiri dan apakah kita dapat berhasil mencapai tujuan hidup atau tidak.

Konsep self-efficacy ini merupakan inti dari teori kognitif sosial Albert Bandura, yang menekankan peran pembelajaran observasional, pengalaman sosial, dan determinisme timbal balik dalam pengembangan kepribadian. Menurut Bandura, self-efficacy adalah bagian dari sistem diri yang terdiri dari sikap, kemampuan dan keterampilan kognitif seseorang. Sistem ini memainkan peran utama bagaimana kita memandang dan menanggapi situasi yang berbeda. Self-efficacy adalah bagian penting dari self-system ini.

Self-efficacy merupakan keterampilan psikologis yang dapat kita kembangkan dan perkuat. Setidaknya ada beberapa cara agar self-efficacy dapat dicapai antara lain:

  1. Rayakan Kesuksesan

Penguasaan terhadap pengalaman memainkan peran penting dalam pembentukan self-efficacy. Bandura mengidentifikasi ini sebagai salah satu cara paling efektif untuk menciptakan rasa percaya diri yang kuat.

Pada saat kita berhasil dalam sesuatu, kita mampu membangun keyakinan yang kuat pada kemampuan yang kita miliki. Sebaliknya, kegagalan dapat menggerogoti perasaan tersebut, terutama jika kita masih dalam tahap awal membangun keberhasilan pribadi.

Berjuanglah untuk menetapkan tujuan yang dapat kita capai, walaupun dalam kenyataannya mencapai hal tersebut tidak selalu berjalan semudah apa yang kita bayangkan. Kita membutuhkan kerja keras dan ketekunan, tetapi ketika kita mencapai keberhasilan maka akan muncul keyakinan yang lebih kuat pada kemampuan diri sendiri karena itu penting untuk selalu merayakan secara pribadi capaian keberhasilan yang kita raih.

  1. Observasi Model

Bandura juga mengidentifikasi pengalaman pengganti yang diperoleh melalui pemodelan sebagai sarana penting lainnya untuk membangun dan memperkuat self-efficacy. Melihat orang lain berusaha dan berhasil, sebagai hasilnya, dapat meningkatkan keyakinan kita pada kemampuan diri sendiri untuk berhasil.

Salah satu faktor yang memainkan peran kunci dalam keefektifan pendekatan ini adalah seberapa mirip model tersebut dengan diri sendiri. Semakin terasa mirip dengan model yang kita amati maka semakin besar kemungkinan pengamatan kita akan meningkatkan efikasi diri.

  1. Carilah Afirmasi Positif

Mendengar umpan balik positif dari orang lain dapat membantu meningkatkan efikasi diri. Dengan cara yang sama, cobalah untuk menghindari meminta umpam balik dari orang yang kita tahu cenderung memiliki pandangan negatif dan cenderung menjatuhkan.

Umpan balik dari keluarga, teman, mentor, dan orang-orang yang kita hormati dapat membantu kita merasa lebih percaya diri pada kemampuan yang dimiliki.

Umpan balik sosial yang positif dapat membantu memperkuat rasa keyakinan yang sudah ada. Bandura mengatakan bahwa umpan balik sosial saja tidak cukup untuk membangun keyakinan diri kita, tetapi dapat sangat berguna saat kita membutuhkan dorongan ekstra.

  1. Perhatikan Pikiran dan Emosi

Cara lain untuk meningkatkan keyakinan diri adalah mencari cara untuk mengelola pikiran dan emosi kita mengenai apa yang ingin kita capai. Ketika kita menemukan diri kita dipenuhi pikiran dan emosi negatif maka saatnya mencari cara untuk mengganti hal-hal negatif tersebut dengan pembicaraan diri yang positif yang mendorong semakin yakin akan kemampuan diri yang dimiliki.