Bentuk Perilaku Remaja di Media Sosial
Terakhir diperbarui pada Juli 8, 2024 jam 12:38 AMJones mengemukakan berbagai bentuk perilaku yang di tampilkan remaja dalam mempresentasikan dirinya terhadap situasi interpersonal. Berikut ini terdapat 5 bentuk perilaku tersebut yaitu :
- Ingratiation
Bentuk ini menunjukkan bahwa remaja sebagai pengguna media sosial memberikan komentar atau menuliskan status tentang hal yang disukai orang lain terhadap dirinya atau tentang hal-hal yang tidak disukai tentang dirinya. Hal ini bertujuan untuk menunjukan keakraban, dan rasa humor. Misalnya memberikan apresiasi terhadap foto-foto pengguna lainnya atau berbalas-balasan status atau komentar.
- Competence
Bentuk ini menunjukkan bahwa pengguna media sosial ingin di anggap terampil dan berkualitas. Beberapa pengguna media sosial dengan bidang tertentu, misalnya mahasiswa kedokteran menggunakan akun media sosial nya untuk memberikan tanggapan mengenai virus covid 19. Dalam rangka untuk menunjukkan kompetensinya. Begitu mahasiswa Psikologi juga dalam menggunakan media sosial isi status nya berupaya untuk mengomentari berbagai isu kesehatan mental. Atau seorang remaja yang jago bermain musik atau bernyanyi menunjukan keahlian nya tersebut dalam postingan yang ia bagikan.
- Intimidation
Bentuk ini bertujuan untuk menunjukan kekuasaan. Karakteristik umum yang dimiliki adalah ancaman, pernyataan kemarahan, dan menunjukan rasa ketidaksenangan. Bentuk ini bisa dilihat dari akun-akun pengguna media sosial yang mengekspresikan rasa tidak suka atau tidak setuju dengan sangat ekspresif bahkan terlihat agresif.
- Exemplification
Bentuk ini digunakan oleh pengguna media sosial agar dianggap secara moral memiliki standar moral yang lebih tinggi. Karakter umumnya adalah komitmen ideologis, militansi, dan kedisiplinan diri. Umumnya remaja dalam akun media sosialnya nya menunjukan berupa foto atau gambar-gambar yang bersifat religius, nasionalis dan atau hal2 yang terkait dengan ideologi tertentu.
- Supplication
Bentuk ini menunjukkan ketidakberdayaan sehingga orang lain akan datang untuk membantu orang tersebut. Karakter dari pendekatan presentasi diri ini termasuk memohon bantuan dan menunjukan perasaan rendah diri. Pengguna media sosial terkadang menulis “apa lagi cobaan yang akan datang”, “saya sudah tidak sanggup lagi”, dan beberapa tulisan lain yang menunjukkan dirinya sedang tidak berdaya atau dalam kondisi yang kurang bagus.